Setelah beberapa bulan menjadi full-time food & travel blogger, makin banyak deh orang yang DM dan email untuk nanya-nanya atau sekedar ngobrol. Seru banget! Jadi merasa berguna, hahaha.
Tapi, diantara pertanyaan-pertanyaan itu, ada aja hal-hal aneh. Beberapa pertanyaan bisa bikin aku senyum-senyum terhibur sendiri. Beberapa bikin tepok-tepok jidat. Tapi banyak juga yang sukses sampe speechless, nggak tau harus jawab apa.
Udah lama sih aku pingin share tentang ini. Tapi aku tunggu sampe kejadiannya udah lumayan lama jadi sekarang kalo dibaca ulang malah jadi lucu😝
I’m back from my #HoneymoonJilidTiga trip to Bali! Setelah pulang, baru deh jadi punya banyak waktu untuk nulis tentang trip kemarin. Banyak sih yang aku pingin tulis. Nanti aku bakal nulis cerita tentang pantai-pantai asik di Bali, tentang Nusa Penida, makanan2 di Bali. Tapi kali ini, aku mau cerita tentang Honeymoon Staycation di The Sanctoo Villa, Bali.
Dan bulan lalu, aku kembali lagi ke kota ini bersama @wisatathailand dan teman-teman blogger lainnya. Aku masih jatuh cinta dengan kota ini!
There’s something charming about this city that I can never get enough of. People are friendly, the city is far from chaotic, the food was amazing. I couldn’t ask for more.
Not that I’m insulted or that it affects my life in any way. But I think I need to write this because people are becoming more and more ignorant and feeble minded.
Dan sebelum aku sharing, sebelumnya aku juga mau minta maaf kalau dulu aku juga pernah basa basi nggak lucu tentang fisik orang. I truly am.
Untuk pemanasan (eaa pemanasan) mungkin kalian juga bisa baca tulisan temenku, Aggy, tentang Gendut dan Jomblo.
Jadi, beberapa hari yang lalu saat aku upload foto aku ke sosial media, ada beberapa orang yang berkomentar tentang fisik aku.
This is a special post, written by Fred and me! Yay! Fred tulis poin-poin pentingnya, dan aku menyusun semuanya supaya enak dibaca. Plus nambahin bumbu-bumbu 😛
Waktu awal-awal kami mulai roadtrip di Australia, ada beberapa teman yang DM nanyain.
Emang bisa yah orang Indo nyetir di Australia? Gimana caranya? Gak susah gitu?
Nyetir di Australia itu sama seperti di Indonesia. Posisi supir di sebelah kanan, dan kita jalan di jalur sebelah kiri. Tapi kata Fred, nyetir di Australia lebih enak! Karena jalanannya bagus, lebar, rambu-rambu dan peraturannya jelas dan konsisten. Dan mayoritas orang mengikuti rambu-rambu yang ada.
Emang sih awal-awal nyetir pasti kaget karena semua orang nyetirnya super ngebut, dibanding di Jambi, tempat kami tinggal, dimana semua orang leyeh-leyeh padahal jalanan kosong.
Fred lagi fokus!
Di Australia, mayoritas orang ngikutin maximal speed limit. Walau di tikungan, di gundukan polisi tidur, atau di bundaran, semua orang berasa cepat! Kalo di luar kota sih masih mendingan karena jarang banget ketemu mobil lain. Tapi kalo di dalam kota, wah, everybody is rushing. Jadi butuh konsentrasi lebih kalo nyetir disini.
Tapi enaknya, karena semua orang stick to the rules, kita jadi tau what to expect. Nggak bakalan deh ada ibu-ibu bermotor matic yang sen nya ke kiri tapi belok ke kanan, nyelip pula di depan mobil orang 😛 *apa salah ibu-ibu ini disebut di mana-mana hahaha*
Ohya, di artikel ini, kami nggak bakal jelasin tentang aturan-aturan nyetir di Australia karena aturan-aturan itu bisa kalian baca di internet. Tapi kami mau share beberapa tips berkendara yang kami temui berdasarkan pengalaman kami sendiri! 🙂
Okay, here we gooooo!
1. Before We Start : SIM Internasional
SIM Internasional
Sebelum ke Australia, Fred bikin SIM Internasional dulu. Walau katanya nggak perlu sih, karena bisa pake SIM Indo atau SIM translate-an. Tapi kami pernah baca di suatu website (lupa website apa), kalau mau nyetir di Northern Territory, kami harus pake SIM Internasional. Dan karena road trip kami mayoritas di Northern Territory, kami main aman aja deh, bikin SIM Internasional. Toh, gampang banget dan cepet banget, 15 menit jadi! Beneran.
2. Cek Kondisi Mobil Sebelum Jalan
Kalau kalian rental mobil di Australia, pastikan semua kerusakan di mobil tercatat saat kalian ambil mobil. Termasuk baretan halus dan penyotan kecil. Karena bisa aja kalian disuruh bayar karena dikira kalian lah yang bikin baretan itu. Uh oh, pasti nggak mau kan.
Selain cek penyotan2 itu, cek juga air radiator, angin ban, dll. Coba nyalain mobilnya, normal nggak?
3. Kalkulasi Penggunaan Bahan Bakar
Ini yang agak susah karena kita orang Indonesia nggak biasa ngitung-ngitung beginian. Palingan jalan dikit ada pom bensin kan 😛
Nah, waktu road trip di Australia, Fred rutin ngitungin penggunaan bahan bakar. Di Indonesia biasanya sih kita jarang perhatiin yah. Karena pom bensin banyak dimana-mana. Kalo nggak ada pun, bisa minta tolong ojek beliin bensin di penjual eceran, dibungkus pake kantong plastik! Hihi.
Tapi kalau road trip di Australia, apalagi di luar kota gitu (jauh dari kota), kita harus benar-benar menghitung jumlah bahan bakar yang kita punya, jarak tempuh kita ke tempat tujuan, dan kecepatan rata-rata kita mengemudi. Gunanya, supaya tau bahan bakar kita cukup nggak nih sampe ke tujuan? Dan kapan kita perlu mengisi bahan bakar lagi?
Lagi nyari pom bensin & toilet umum di kota kecil.
Harga bahan bakar di sini juga naik turun tergantung tempat. Biasanya di kota yang lebih besar / ramai lebih murah. Jalan di luar kota sini sepi, nggak bakalan deh ada penjual eceran di warung. Jadi pastinya repot kalau kehabisan. Kamu harus hitchhike ke pom bensin, beli bensin, terus hitchhike lagi balik ke tempat kamu tinggalin mobil.
Untuk mempermudah perhitungan penggunaan bahan bakar, sebelum mulai perjalanan, reset odometer ke 0. Mobil modern biasanya bisa diubah mode odometer nya menjadi Mode Trip. Itu bisa di-set jadi mulai dari 0 jadi lebih gampang cek sudah tempuh berapa km. Lalu pilih tujuan selanjutnya. Di perjalanan bisa sambil cek angka di odometer dan kondisi tangki bahan bakar. Jadi bisa kira-kira 1 garis di indikator bahan bakar itu cukup untuk berapa meter. Jadi nggak akan terjadi kehabisan bahan bakar.
4. Tata Tertib Berkendara
Tata tertib berkendara disini sih sebenarnya sama aja dengan di Indonesia. Tapi lebih jelas dan lebih konsisten.
Selain itu, sini ada juga rambu-rambu baru yang belum pernah kami temui sebelumnya. Misalnya, ada rambu-rambu bergambar Kangaroo. Itu artinya kita harus hati-hati karena di area itu banyak kangaroo yang bisa aja sedang ada di jalanan. Terutama kalau hari udah mulai gelap – banyak kecelakaan mobil nabrak kangaroo loh. Jadi kalo udah malam, kami selalu nyetir lebih pelan.
Terus misalnya, kalau di bundaran, moto nya adalah “Always Give Way To The Right“, jadi kamu harus mendahulukan mobil yang ada di sebelah kanan.
Kalau kalian mau baca rules yang lebih lengkap, kalian bisa baca di Australia.com Disana ada FAQ tentang aturan road safety yang menurut kami udah jelas banget. Sebelum kesana, baca dulu yah!
5. Pakai Phone Holder
Tau nggak, di Australia, pegang hp sambil berkendara itu ilegal loh! :O Jadi sebelum jalan, usahakan selalu cari navigasi dulu supaya ngak perlu pegang2 hp lagi waktu nyetir. Dan hp nya ditaruh di phone holder supaya lebih gampang. Kalau punya navigator yang duduk di sebelah sopir sih, even better!
6. Isi Bahan Bakar
Isi bahan bakar, di kebanyakan pom kita harus isi sendiri. Caranya, pilih pompa bahan bakar yang tulisannya sesuai dengan spesifikasi mobil. Lalu, angkat alat pengisi bahan bakar ke lubang pengisian bahan bakar. Tunggu sampai angka di alat pengisi bahan bakar berubah jadi 0, lalu tekan kerannya seperti yang biasa dilakukan petugas pertamina di Indonesia. Bedanya, di sini harus ditekan terus nggak bisa ditinggal. Tekan saja terus sampai nanti berhenti sendiri. Jangan khawatir tumpah karena sudah ada sensor yang akan memberhentikan pengisian kalau sudah penuh.
Isi bensin dulu yaaa~
Kalau sudah, jangan pindahkan mobil dulu. Ingat nomor pompa yang digunakan. Masuk ke dalam toko, bilang aja “Mba, mau bayar bensin untuk pompa nomor 3 dong” 😛 Begitu~
7. Parkir
Cari parkir di kota itu susah nya minta ampun! Kita harus bener-bener baca plang parkirnya.
Ada yang cuma maksimal 1 jam, ada yang 2 jam. Ada juga jam-jam tertentu dimana kita boleh parkir & ga boleh. Dan.. di tiap tempat itu aturan nya beda2. Kalau mau baca lebih lanjut, coba baca artikel tentang parking deh!
Setelah parkir, jangan langsung buru2 kabur karena nggak ada tukang parkir yah! Hihi. Di banyak tempar parkir, ada mesin untuk bayar parkir. Jadi make sure kalian bayar dulu sebelum tinggalin mobil.
* * * FUN FACT * * *
Nggak tau kenapa, tapi waktu jalan di luar kota, kalau berpas-pasan dengan mobil lain, mereka bakal say hi dengan cara angkat tangan. Hihihi! Kami baru ngeh setelah 4 hari nyetir. Lucu yah.
Dadah dadah ke oom sebelah
Tips Untuk Pemula
Untuk pemula seperti kami, hari pertama coba nyetir 2-3 jam dulu. Lalu cari rest area atau tempat pemberhentian. Di Australia, banyak sekali rest area dengan fasilitas gratis. Kadang, ada shower dan tempat BBQ nya segala. Kata Fred, nyetir di Australia itu cenderung nggak capek, dibanding di Indonesia. Karena kondisi jalan dan lalu lintasnya bagus banget. Tapi saking mulusnya jalan, jadi lebih gampang ngantuk 😛 Kalo ngantuk sih lebih bahaya soalnya kan ngebut banget tuh.
Sekosong itu jalanan. Untung cuma jalanan yang kosong, bukan hati.
Oke deh sekian dulu tips nya, next time aku update lagi yah kalo udah ada info baru lagi. Safe travel!
Aku juga nulis cerita perjalanan kami, click #HoneymoonJilidDua untuk baca ceritanya!
Hari pertama tidur di campervan berjalan dengan baik. Ternyata nyaman, ga sumpek seperti yang aku bayangkan sebelumnya. Karena kami masih di Utara, cuaca pun masih enak. Adem. Jadi kami bisa buka jendela dan fentilasi. Tentunya ada kawat nyamuk, jadi nyamuk atau serangga lain nggak ikutan tidur di dalam mobil 😛
Pagi-pagi, aku bergegas bikin sarapan dan mandi. Sebelum lanjut ke tujuan berikutnya.
Yay! Akhirnya bisa nulis catatan perjalanan #HoneymoonJilidDua (Padahal yang jilid satu aja belum ditulis, duh).
Sebenarnya aku bingung banget gimana ceritainnya, soalnya road trip kami itu 3 minggu lamanya. Dan banyak banget yang pingin aku tulis! Kalau diringkas menjadi satu artikel, kok kayaknya banyak cerita yang dibuang yah, sayang.
Jadi akhirnya aku memutuskan untuk nulis cerita honeymoon kami per bagian, supaya lebih detil dan lengkap dan berasa feel nya – supaya kalian berasa seperti baca diary orang gitu! And then, at the end, aku bakal nulis itinerary lengkap & beberapa tips and trick (yang sampai sekarang masih aku kumpulkan) yang mungkin berguna untuk temen-temen semua. Gimana, sounds good? Iya-in aja yah.