To The Girls Who Have Been Called Fat

basa basi busuk indonesia

Not that I’m insulted or that it affects my life in any way. But I think I need to write this because people are becoming more and more ignorant and feeble minded.

Dan sebelum aku sharing, sebelumnya aku juga mau minta maaf kalau dulu aku juga pernah basa basi nggak lucu tentang fisik orang. I truly am. 

Untuk pemanasan (eaa pemanasan) mungkin kalian juga bisa baca tulisan temenku, Aggy, tentang Gendut dan Jomblo.

Jadi, beberapa hari yang lalu saat aku upload foto aku ke sosial media, ada beberapa orang yang berkomentar tentang fisik aku.

“Kamu gendutan. Hamil ya?”

Dan aku udah sampe titik terganggu, makanya aku merasa butuh nulis ini supaya makin banyak yang “terbuka” matanya. Aku terganggu bukan karena aku merasa insecure dengan diri aku “Ih iya ya kok aku gendut sekarang“. Aku terganggu karena kok bisa-bisa nya sih, orang-orang berkomentar tentang fisik orang lain, dengan mudahnya.

Mungkin mereka emang pingin tau aku hamil atau nggak. (Jawabannya nggak, kalau kalian emang pingin tau). Mungkin mereka pingin bilang congrats kalau memang iya aku hamil. Atau mungkin mereka insecure jadi ya refleks aja pingin komentar tentang fisik orang. Entahlah.

Tapi katanya sih, emang komentar tentang fisik itu umum di Indonesia. “Biasa aja kali. Emang culture nya gitu kok. Sensi amat jadi orang.” 

Well… But I don’t think it’s a culture that we should pass from one generation to another. Kebiasaan jelek yang nggak sopan menurutku.

sharon loh travel blogger indonesia

Satu, hamil atau tidak hamil, adalah hal personal yang nggak bisa kamu tanya begitu aja di sosial media. It’s just rude dan terlalu kepo. But again, ini tergantung masing-masing orang sih. Mungkin nggak semua orang merasa pertanyaan ini terlalu kepo. Mungkin cuma aku aja yang ga suka pertanyaan-pertanyaan personal. I choose my inner circle wisely dan aku sungguh sangat menghargai personal space aku. Aku ga suka personal space aku diobrak-abrik.

Dua, sejak kapan berkomentar tentang fisik itu oke?

Mungkin aku terlalu sensitif, memang. Dikatain gendut aja langsung nulis blog. Well, tapi aku nulis ini bukan untuk complaining, atau untuk marah-marah kok. Yaelah, ngapain juga marah kalau I’m having such a great life. Ya kan…

travel blogger indonesia

Aku nulis ini supaya makin banyak yang matanya terbuka dan sadar bahwa komentar tentang fisik itu nggak ok, loh. Sama sekali nggak oke. Walaupun ga punya maksud jelek, nggak semua orang bakal bereaksi seperti yang kamu kira. Nggak semua orang bakal ketawa-ketawa doang.

Apalagi kalau via sosial media yang notabene, diketik. Bukan keceplosan ngomong karena refleks. Tapi sengaja di ketik dan tekan tombol “send“. Aneh kan?

Kadang aku suka kasian liat selebgram2 terkenal di IG yang isi komentarnya tuh nggak jauh2 dari gendut lah, pahanya gede lah, apa lah. Sekaligus aku salut karena mereka bisa menahan diri untuk nggak langsung confront. Aneh aja, people follow them because they love their updates, but at the same time, they’re mocking them? Aneh banget.

Untungnya, aku bukan sedang berada di saat-saat aku insecure tentang bentuk tubuh aku. Tentu saja, aku pernah mengalami saat-saat itu. Cukup lama malah. Sampai nggak pede pakai baju tertentu. Apalagi bikini! Kalo lagi di pantai bikinian, aku langsung nyebur ke air biar ga ada yang liat.

Sempat juga sampai nggak pede ketemu orang karena takut di-judge. Yah, ketakutan-ketakutan itu ya muncul awalnya dari komentar-komentar “iseng” tentang fisik itu.

travel blogger indonesia

Percayalah, you words are strong enough, it could affect someone else’s life.

Untungnya, saat-saat itu sudah berlalu. Dan sekarang aku udah bisa menerima diri aku apa adanya dan cenderung bangga dengan diri aku dan achievement aku. Aku tau apa yang aku suka dan nggak suka dan aku berani mengikuti apa yang aku percaya, passion aku.

I have a full control of my life. I don’t care about people’s expectation. I don’t even think people have the right to expect something from me. I can choose what I want to do right after I wake up in the morning. And I’ll be honest with you, it’s quite an incredible feeling!!! 😀 😀 😀

Eh by the way, udah nonton video Sacha Stevenson tentang orang-orang di Indonesia yang suka komentar tentang fisik? Aku share disini yah! Karena kebetulan topiknya sama.

 

Did You Just Say That I’m Fat? Yes, you just did. 

Do I care? Why should I? 🙂

And for those girls out there who’ve been called fat or ugly or whatever, don’t hide. Don’t let the negative comment wins. If you don’t appreciate yourself, who else will?

Cheers! No hard feeling yo. 

* * *

Sharon Loh
Instagram | Facebook  | Youtube |  Twitter   
Email: lohh.sharon@gmail.com

 

Iklan

35 Komentar

  1. M Chelle berkata:

    as the girl who grew up being called “cungkring, lunglit (balung/tulang dibungkus kulit)” and later called a fatty (and ugly) and had a phase when I hate to even see myself in the mirror, I also want to encourage people to just NOT CARE about others commenting on your body shape/type/whatever… But first, appreciate yourself more however you are, and be easy to yourself as you are you and so you should not compare yourself to other if it only makes you feel miserable 😀 live a happy life where you can be yourself and love every moment of it 🙂

    1. Sharon Loh berkata:

      Uh kasar banget sih tulang dibungkus kulit huhuhu.

      Totally agree with you, girl! “NOT CARE about others commenting on your body shape/type/whatever… But first, appreciate yourself more however you are,”

      Dan setelah kita bisa appreciate our body shape & accept who we are, jadi lebih lega dan leluasa untuk ngapa2in aja! It’s like a freedom, right? ❤

  2. ferindaagnesia berkata:

    Sepemikiran sekali sama post ini.
    Orang sekarang mah doyannya basa basi,ga di kehidupan nyata ga di sosmed.uda gitu basa basi nya pasti seputaran fisik.
    Ga salah sih being judgemental,tapi setidaknya gausah dikoar koarin juga,simpan dalam hati aja hehehe.
    Atau mungkin cara mereka berpikir beda dengan kita ya :/
    Btw ci,keep posting yang begini,siapa tau ternyata byk yg sepemikiran,dan yg lain bisa menjadi aware ttg bersikap 😉
    #positivelife

    1. Sharon Loh berkata:

      Hahaha setuju. Gapapa sih ngejudge kita. Kita juga ga ngelarang. Tapi dalam hati aja sih bener! Hahahaha.

      Yup lingkungan, latar blkg pendidikan, temen2, dll pasti pengaruh dan membentuk karakter si orang itu. Menurut dia biasa aja, menurut kita sensitif & ga sopan. Gitu deh ^^’

      Hihi thank you yahh!! Seneng baca komen2 yang begini. Bikin semangat pingin nulis lagi! 😀

      #spreadingpositivity

  3. deeprimayani berkata:

    Ada yang salah emang sama kemampuan basa-basi kebanyakan orang Indo -_-”
    The only thing we can do is to ignore them.
    You’re looking great btw! ❤

    thejackieofalltrades.com

    1. Sharon Loh berkata:

      Thank you dear! ❤

      Awalnya aku masih susah ignore nya. Masih suka ngomel2 ke suami : "ini apaan sih ada yang komen kyk gini!! blablabla"

      Terus aku sadar, eh apa bedanya aku sama mereka. Kalo aku marah berarti yang mereka katakan bener dong 😛

      Anyway, have a great Sunday!

  4. may ~ 3 di bumi berkata:

    So true, tapi sepertinya bukan hanya orang Indonesia, tapi ini tipikal Asian banget, udah lama ga ketemu pas sekalinya ketemu : ih kok gendutan sekarang haha.

    Salam kenal Sharon, nice blog.

    1. Sharon Loh berkata:

      Hahaha. Saking ga tau nya mau ngomong apa atau gimana ya, bingung deh. Padahal kalau komen mah, ga usa komen sama sekali lebih baik ya.

      Salam kenal juga kak May! 😀

      1. may ~ 3 di bumi berkata:

        Haha iya bener juga, karena culture kita basa-basi itu kan, tapi basi beneran xixixi

  5. aggy87 berkata:

    Sooooo proud of you for writing this post Shar 💕 Dan juga ya kita kan ga tau battle semua orang, kadang kondisi fisik orang bisa karena sakit atau efek obat (soalnya pengalaman) jadi komen seperti ini sangat insensitive apalagi kalau ditulis di medsos, semua org bisa baca, dan org itu serasa harus explain kenapa dirinya gendut/kurus. Bener banget katamu ttg kebiasaan buruk yang ga harus kita lanjutkan!

    1. Sharon Loh berkata:

      Yayyyyyyyyy Aggy!!!!!!! 💕 💕
      It’s your blog that inspired me to write something similar. Thank you dear ❤ ❤

      Yup bener banget!
      Mereka ga tau yang ada di belakang foto itu apa. Yang mereka liat cuma happy happy nya aja, and yet, walaupun itu foto happy, tetep aja ada yang bisa dicela. Hebat bener 😛

      Btw kita harus sering2 nulis yang ginian deh, nik. It feels goooooood.

  6. ohdearria berkata:

    Judging people by their appearance is not ok at all, not face to face let alone commented on social media. It’s kinda bully. Who are they to judge? They are too not perfect. Nobody perfect. Don’t let this judging thingy on someone’s else body become a norm because it’s not right at all.
    Salsm kenal Sharon😘

    1. Sharon Loh berkata:

      Hi, Ria! Salam kenal :*

      That is so true! Instead of judging each other, why don’t we just support each other, right? 😉

  7. AKHIRNYA AKU BISA KOMEN HAHA! Setuju banget Sharon mereka orang yang ngejek kita cuma ngeliat luarnya dan ngga tau apa yang mungkin orang lain alamin di balik itu semua. Mereka bisa aja komen secara ngga sadar dan mungkin lupa beberapa menit kemudian, sedangkan yang dapet kata2 ngga enak itu bisa inget selamanya dan bisa jadi nurunin self-esteem dan cara mandang diri sendiri.

    Btw aku pernah (sering deng) ngalamin hinaan fisik dari kecil dan itu salah satu alasan aku jadi banyak mikir negatif tentang diri sendiri, pernah ada di titik insecure super parah. Walaupun dikatain gendut itu ngga enak, aku jauh lebih mending dikatain gendut karena at least kalo ada usaha tiap orang bisa diet untuk bisa kurusan. Yang sakit itu kalau dapet ejekan yang emang ngga bisa diubah. Aku bahkan pernah mikir kenapa ya aku ini lahir dari keluarga yang secara fisik begini atau begitu (dan sekarang super nyesel pernah mikir gitu, bisa hidup sehat & bahagia aja udah luar biasa ya kan).

    Btw (lagi) aku pernah nulis artikel tema kayak gini di blog tapi di-hide soalnya lebih banyak curhat dengan kata-kata super sarkastik, bukan menginspirasi. Mungkin suatu hari bakal republish~ well, postnya keren aku sampe curhat panjang gini kan ❤

    1. Sharon Loh berkata:

      OMG KAK MIJA! Aku nggak nyangka kamu bakalan komen sepanjang dan se-personal ini ❤ ❤ ❤ Aku terharu 😦

      Aku juga sempet berpikiran yang sama – tentang kenapa terlahir mirip X bukan mirip Y. Kenapa gini kenapa gitu, apa aku oplas aja ya. Bodoh. Dan aku merasa bersalah banget sekarang.

      Aku nggak sabar mau baca kalau kamu republish artikel itu.

      Cemangat terus kak mija!!!! ❤ You know who you are ❤

  8. Dita berkata:

    setuju! kebiasaan body shaming ini harus dihentikan, bodo amat dibilang jutek atau sensi, tapi mereka harus tau bahwa komentarin fisik orang itu gak sopan

    1. Sharon Loh berkata:

      Yessss! Nggak apa apa deh ya dibilang sensi atau jutek. Tapi I feel like I need to defend my own body, my own self 🙂

      Anyway, makasih udah baca Dita :*

  9. jessica sisy berkata:

    BAGUS BANGET!!
    Gw juga dulu gemuk bgt dan cuek, tpai lama kelamaan gw mesti change juga, gabisa gemuk terus. Keep inspirational ya!

    1. Sharon Loh berkata:

      WAAA MAKASIH JESSICA! :*

      Iya, aku juga pernah sampe pipi nya mau tumpah + lagi jerawatan. Waktu itu lagi ada acara keluarga, langsung deh banyak yang ngomongin ga enak banget. Huhu habis itu langsung diet2an.

      Tapi sekarang udah cuek aja soalnya ga tau kenapa ya, udah nyaman aja dengan diri sendiri. Hihi.

      Thanks for reading Jesss!

  10. thegreyeye berkata:

    So agree with you

  11. Satya Winnie berkata:

    Nice article sissy! Semoga makin banyak cewek-cewek yang baca dan bisa tersadar betapa setiap bentuk tubuh itu tak jadi masalah. Pun sekarang aku sudah tidak mau lagi berkomentar soal fisik orang. Pun fisikku tak sempurna. Ada baiknya kita banyak memuji saja ketika bertemu dengan teman atau kerabat yang sudah lama tak bersua. Pujian hangat dan tentunya ikhlas bikin semua orang senang, yang mendengarnya senang, yang mengatakannya juga pasti ikut senang. Spread loveeeeeeeee and positive vibes always~

    1. Sharon Loh berkata:

      Thank you lovely siiiiss!

      Iya, sebenarnya ini tujuannya utk itu sih – support cewe2 lain yang insecure kalau dikomentarin.

      Benar! Aku juga udah tobat deh ga mau berkomentar fisik lagi. Mgkn dulu kita pernah komentar fisik orang tanpa sadar, krn emg ga punya pengetahuan aja kalo ga semua org nganggap itu lucu atau biasa aja.

      Aaaa yessss, keep spreading love and positive vibes only, and always!!! You have a great Sunday siiiis! ❤

  12. Halo Sharon, baru baca post kamu yang ini haha.
    Good writing, solid and strong points there, and I agree with every single one of them. I can actually relate to your experience haha.

    Don’t pay too much attention to what other people think, akan selalu ada orang-orang semacam itu yang cukup menyebalkan dan kurang peka. Let’s just hope those people (especially those who are quite close to us) will think wisely before commenting (or judge, or kepo).

    Cheers~! Have a nice Sunday.

    1. Sharon Loh berkata:

      Ivana! Long time no see! Makasih yaaaa udah baca.

      Yep bener banget. Tapi setelah kita nggak terlalu mikirin orang ngomong apa, jadi lebih free gitu ga sih rasanya? Hehe. Lebih bebas mau mikir apa aja, ngapain aja, tanpa takut di-judge.

      You too have a greaaat day! :*

  13. retnaayumk berkata:

    Shar, aku baru baca2 blog kamu kaaan hahhaa (ketauan stalking) trus masuk ke tulisan ini deeh.

    Tau ga sih, kmrn aku habis pulang dr UK balik ke Indo rasanya stres beraatt, karena ini nih salah satunya: mudahnya orang judging di sini. Dibilang gendutlah, gedeanlah, makannya banyak lah. Bahkan sm yg ga kenal. Bahkan sm yg lama ga ketemu. Bahkan aku ga upload di sosmed juga. Cuma lewat depan rumah aja, banyak banget selentingan komen ga penting ya ampuunn..

    Aku sempet mau bikin blog juga soal ginian. Tapi ya gitu yah, aku masih kepengaruh mood banget kalo mau ngeblog wkwk. Jadinya malah lupa mau nulis apaan.

    Tapi……mang aku lagi hamil sih hahahah. Teteup wee, sopan amat bilang orang hamil itu gendut hahahahah. Kalau liat temen2 lagi hamil di sosmed, trus pada gampang banget bilang “gendut” juga ikutan kesel sih. Apa-apaan banget yak.

    Akhirnya I chose to let it go sih hahaha. Yauda sih, gue gendut di mata lo juga ga ada pengaruhnya sama hidup gue. Yg penting hepi dan sehat ya sisss hahah. Tp makan waktu dua mingguan tuh stres rasanya, gini amat yak orang Indo wkwk. Jahat ah aku, ikutan judging :p

    Jadi inget ga sih dulu TPB kita ngapain bolak balik seminggu sekali ngukur berat badan……..hahahah. Untung sekarang kita udah pede yak, ga dengerin apa kata orang.

    Trus jadi panjang. Anyway, jadi belajar yak kita buat ga gampang lagi judging orang. Sekalipun susah ngajak orang lain buat mikir hal yg sama kaya kita sekarang.

    Met honeymoon badeweei~~ Salam buat Fred!

    1. Sharon Loh berkata:

      Tikaaaa!

      Aku speechless bahkan kamu lagi hamil pun digituin :'((((( Huft.
      Bodo amat ya, yang penting sehat, bahagia, dan ga ganggu orang.

      Hahaha kita TPB alay banget ya! Untung aja sekarang udah ga peduli.

      Sehat2 terus yaaaaa Tika and dede bayi! God bless you and your family, Tikkkkk! ❤

  14. Wah bener banget dont let anyone words brake your mood or your day! Kita harus bersyukur atas diri kita dengan percaya diri dan having a good attitude, specially by our own words.

  15. naniknara berkata:

    Sepakat banget sama tulisan ini.
    Kalau ada yang ngatain aku berkaitan fisik, biasanya aku senyumin aja.
    Kalau ngatainnya berulang kali, biasanya aku jawab gini “Kenapa? Kamu terganggu ya? Kalau memang terganggu, ya udah jangan lihat ke arah saya. Kalau kamu lihat saya dari kejauhan, buru-buru deh kamu belok biar nggak papasan”

    1. Sharon Loh berkata:

      Mantepppp kak. Tapi kok bisa ya ngomongin berulang kali, secara langsung pula.
      Aku selama ini yang secara langsung cuma pernah kyk basa basi sekali gitu. Itu pun sama orang2 tua yang aku ga berani jawab, cuma senyumin aja atau bilang : “haha iya makan terus soalnya” :p

  16. masih banyak basa-basi yang lebih baik untuk dilontarkan kalau ketemu temen dibanding komenin fisiknya. Saya pun kadang baper dikomentarin fisik, tapi susah untuk mengatur mulut orang mba. Mending atur hati aja biar nggak mudah badmood dengan hal seperti itu.

  17. blogadogadoo berkata:

    Kalo aku sih jujur kalo misalnya liat orang yang ndut di real life ato di sosmed pasti komen lah, tapi di dalam hati aja. I keep it to myself. Kalo udah di ucapin apalagi pake nada gak enak is a big no no to me.

    1. Sharon Loh berkata:

      Kalo di dalam hati sih gapapa menurutkuuuu. Toh semua orang juga punya insting ngejudge huahaha. Asal ga nyebar2in negativity ke sekitar aja – just keep it to ourselves ya kaaan.

  18. yuntango berkata:

    Dan sesungguhnya masih banyak topik basa-basi selain bahas tentang fisik, ya.

Tinggalkan Komentar

Isikan data di bawah atau klik salah satu ikon untuk log in:

Logo WordPress.com

You are commenting using your WordPress.com account. Logout /  Ubah )

Foto Facebook

You are commenting using your Facebook account. Logout /  Ubah )

Connecting to %s