“Enak ya jadi blogger sekarang, bisa jalan-jalan terus“. Kira-kira begitu lah kalimat yang paling sering aku dengar setiap ketemu orang, baik keluarga maupun teman.
Yes, I’m super grateful for my life. Karena aku emang hobi foto dan menulis, blogging adalah salah satu pilihan karir terbaikku. Aku bisa kerja kapan pun aku mau, walau ada deadline juga sih. Aku ga perlu bolak balik ke kantor. Aku bisa kerja dari kamar atau dari cafe. I can’t deny, I love my job.
Tapi banyak juga yang nggak tau susahnya gimana. Yang dilihat kan cuma enak-enaknya aja. Foto di pantai, makan makanan enak di suatu kota, nyantai-nyantai di rumah. Susahnya ga keliatan di social media.
Walaupun banyak senangnya, tapi ada juga loh susahnya. Sama seperti pekerjaan2 lainnya. Ada plus minus. Kalau susahnya blogging bagiku itu ketika aku nggak punya ide nulis, atau ketika harus effort lebih untuk foto, edit foto, edit video, dll. Belum lagi beli kamera dll yang nggak murah.
Tapi, yang paling susah itu building trust and connection on social media so that people want to actually read your blog and trust your recommendations. It’s like, the hardest part. That’s why some bloggers won’t just take random endorsement. Apalagi minta bantu repost dengan foto yang bukan foto kita sendiri dengan product yang belom pernah kita coba. It will ruin their years of hardwork. Blogging / Instagram-ing itu bukan cuma sekedar foto-foto bentar terus di upload. It’s way more complex than that because that blog and Instagram are their portfolio.
Nah, kali ini aku mau sharing tentang perjalanan blogging aku dari awal sampai bisa seperti sekarang. Di akhir artikel, ada sedikit tips untuk teman-teman yang juga sedang memulai karir blogging-nya.
Kalo kalian penasaran, keep on reading! 🙂
Awal Mula Blogging
2009
Pertama kali banget aku mulai ngeblog itu pas SMA, tahun 2009 kalau nggak salah. Isi blog aku saat itu super random! Ada foto-foto di sekolah, ada catatan kejadian lucu saat jam istirahat, ada juga curhatan tentang ujian di sekolah. Pokoknya random sampe bikin aku ngakak kalo aku baca lagi sekarang, hihi.
Blog jaman SMA itu akhirnya terbengkalai saat aku mulai kuliah tahun 2010.
2010
Nah, saat kuliah, aku sering jalan-jalan di Bandung, cobain makanan2 enak disana. Dan aku selalu foto makanan-makanan itu. Karena menarik aja. Waktu itu belum ada Instagram. Jadi aku cuma foto dan simpan aja di laptop. Paling juga kalo mau upload, upload nya di Facebook.
2012
Tahun 2012, aku diajak keluarga Fred untuk jalan-jalan ke Beijing & Xia Men di China.
Pulang dari sana, aku mulai mikir, “Hmm, asik juga kali ya bikin blog lagi. Aku bisa nulis tentang makanan2 yang aku makan di Bandung dan juga tentang pengalaman aku ke China kemarin”. Dan saat itu lah aku bikin blog ini, http://www.sharontravelogue.com. Namanya juga asal milih karena nggak punya ide lagi harus kasih nama apa. Dan aku juga ga nyangka kalau aku bakal bertahan lama nulis disini dan membesarkan blog ini.
2013 – Tertarik Dengan Traveling
Tahun 2013, aku dan Fred berkesempatan untuk magang selama 2 bulan di Bali. Itu juga masa-masa dimana aku rajin menulis di blog. Maklum, banyak banget yang bisa di-explore di Bali!
Aku dan Fred road trip dari Jambi ke Bali, supaya di Bali ada kendaraan yang bisa kami pakai. Selain itu, pingin coba-coba aja road trip di Jawa. Ternyata capek bok.
Pulangnya setelah selesai magang, kami road trip lagi bersama Cindy, adik Fred. Kami mampir ke Bromo, Batu, dan banyak kota-kota lain di Jawa.
Itulah saat aku mulai tertarik dengan traveling. Karena Bromo itu cantiiiik banget! Dan Batu itu unexpected banget! Aku kira, Jatim Park itu another dodgy theme park. Ternyata nggak, malah bagus banget di luar ekspektasi! Aku jadi makin ingin explore tempat yang belum pernah aku kunjungi sebelumnya.
Mulai Nulis Tentang Makanan & Perjalanan
Di blog ini, aku mulai fokus menulis tentang makanan dan perjalanan. Nggak ada tulisan random lagi seperti blog jaman SMA. Ternyata, banyak respons positif baik dari teman kuliah maupun orang asing! Aku semakin semangat untuk menulis. *the power of positive people*
Karena aku lebih sering coba makanan2 baru di Bandung dibanding jalan-jalan saat itu, mayoritas tulisan aku itu tentang makanan yang ada di Bandung. Aku mulai diundang oleh cafe / resto di Bandung untuk mencoba makanannya dan menulis tentang restoran itu di blog. Saat itu aku mulai mikir : “Wah asik juga ya blogging, jangan2 bisa nih kerja jadi blogger kalo pembacanya udah banyak!”
Tapi pastinya aku belum kebayang gimana caranya earn money from blogging. Cuma mimpi-mimpi aja dulu 🙂
Kenal Dengan Food Blogger Bandung
Pertengahan tahun 2014, aku mulai kenal dengan teman-teman food blogger di Bandung.
Semakin banyak cafe / resto yang mengundang kami dan semakin sering aku menulis tentang makanan. Sampai-sampai aku mengubah nama Instagram ku menjadi @foodialogue karena teman-teman lain pada pake username yang bukan namanya sendiri. Jadi aku seperti minder, I guess? Atau identity crisis, jadi aku ikut-ikutan aja ganti username. (Hiiiiks, I wish I didn’t do that).
Pindah Dari Bandung : ke Jakarta dan Jambi
Pertengahan tahun 2015, aku pindah ke Jakarta karena kerja kantoran. Singkat cerita (kalo mau baca yang versi panjang disini saja), akhirnya aku pindah ke Jambi dan tidak pernah menulis tentang makanan lagi.
Aku mulai disibukkan dengan pesanan cake. Seperti yang kalian tau, aku merintis usaha custom cake di Jambi, @bakemorecakes. Dan di saat itu pula aku jarang update blog maupun Instagram aku. Kira-kira selama 2 tahun lamanya blog dan Instagram aku terbengkalai.
The Turning Point
Setelah menikah February 2017 yang lalu, aku memutuskan untuk break dari dunia cake. Aku nggak terima orderan cake dulu sampai jangka waktu yang sebenarnya aku juga belum tau.
Karena nggak disibukkan dengan kerjaan, akhirnya aku mulai lagi deh nulis. Apalagi kemarin aku dan Fred sempet honeymoon dulu. Jadi mulai ada bahan tulisan dan foto Instagram lagi.
And this is when I started to gain more readers and engage with more people in social media. Aku juga ganti username Instagram aku menjadi @sharonlohh, I feel more like myself now.
Lesson learned: content is the key. Karena mau sebanyak apa juga followers kamu, kalo kamu ga bikin content apa-apa (in my case, cerita di blog & foto di Instagram), lama kelamaan orang juga bakal bosen dan ngelupain kamu – karena bloggers yang talented & hard working di luar sana banyak!
Semenjak nikah, aku jadi sering banget update blog – bisa kalian lihat sendiri 😉
Tahun ini aku jalan-jalan ke Chiang Mai, Bangkok, Maluku, roadtrip di Jawa, dan juga Australia.
And I’m starting to earn money through some collaborations, either on my blog or my Instagram. Walaupun belum banyak2 banget, yang jelas sekarang aku jadi lebih percaya diri dan yakin kalau aku memilih jalan yang benar.
BEHIND THE SCENE – The Ugly Part
Ini nih yang menarik untuk diceritakan. Karena behind the scene itu nggak seindah yang kalian baca di blog atau lihat di Instagram.
The Struggle
Aku sendiri butuh bertahun-tahun latihan foto dan nulis, sampai bisa nulis selancar sekarang. Dulu? Boro-boro. Satu artikel aja lama banget nulisnya. Kaku pula. Foto pun begitu. Makin sering foto, makin tau angle dan komposisi yang aku suka itu seperti apa sih. Makin sering edit foto, makin tau tone yang aku suka yang seperti apa sih. Jadi semakin jeli aja. Nah, semua struggle ini nggak keliatan kan di social media? Karena yang kelihatan cuma hasil akhirnya aja, jadi keliatan gampang cuma jeprat-jeprit ketik sana ketik sini bentar, beres. Nope.
Pinjem Kamera Temen, Terus Rusak (Like, WTF?!)
Ini juga pernah! Aku ceritanya ke Bali dan diundang lunch di suatu hotel mewah. Saat itu aku belum punya kamera, jadi aku bersyukur banget waktu salah satu temenku pinjemin kameranya ke aku. Eh pas disana, satu hari sebelum acara lunch, kameranya rusak! Shutter-nya nggak berfungsi. Aku stress dan merasa bersalah banget. Untungnya temenku bukan tipe yang marah-marah. Dia cukup ngerti. Akhirnya aku bawa ke service center setelah pulang ke Bandung. Sejak saat itu aku ogah minjem minjem kamera lagi. Kapok! Hehe.
Feel Not Good Enough
Dulu, aku sering banget membanding-bandingkan diri ku dengan blogger-blogger lain yang lebih sukses. Sempet bikin down, krisis identitas, sampai pernah aku mau hapus blog ini. Makanya dulu aku sempet bikin fredricsharon.com (yang ujung-ujungnya ga pernah diapa2in, hehe). Itu karena aku mau pindah blog ke sana dan start fresh. Itu semua karena aku stress setelah banding-bandingin diriku dengan orang lain. UNTUNG AJA NGGAK DIHAPUS YA! Kalo nggak, aku bisa marah sama diriku sendiri kali.
Stress Pemasukan Ga Stabil
Ini juga yang terberat. Kalau kerja kantoran kan stabil tuh gajinya. Aku waktu kerja kantoran ga terlalu pusing keuangan karena aku punya ekspektasi tiap bulan akan dapat duit berapa. Tapi sekarang, semua unpredictable. Tergantung aku mau berusaha seberapa besar.
Komentar Negatif
Di social media itu belum tentu semua orang bakal suka apa yang kamu sharing. Kamu bisa banget di nyinyirin, dikomentarin negatif, dll. Banyak loh orang-orang yang terpukul karena ini. Untungnya, pembaca blog aku baik-baik BANGET semua huhuhu, jadi belom pernah stress karena komentar negatif. Thank you, you guys!!! ❤
Huft, banyak deh ugly parts nya kalau mau diceritain. Makanya jangan suka iri dengan orang-orang di social media. Foto orang-orang yang lebih bagus itu bukan berarti hidup mereka lebih enak kok daripada hidup mu 🙂 You only live once so make the most out of it by being THE BEST you can be.
* * *
Oke sekarang lanjut ke Q&A ya! Q&A ini sebagian aku kumpulin dari pertanyaan2 di Instagram Story aku, ada juga yang aku karang-karang sendiri HAHAHAHA *maafkan ya*
Q & A
Kenapa kok kepikiran bikin blog, kenapa nggak jadi vlogger aja?
Ini beneran ada yang nanya begini.
Karena aku suka nulis. Dan aku canggung banget di depan kamera. Sekarang sih aku mulai latihan bikin vlog singkat. Baru ada beberapa sih di Youtube Channel aku. Hopefully, aku makin terbiasa di depan kamera jadi vlog nya akan semakin menarik! 🙂
Cara jadi blogger gimana?
Ini yang paling membingungkan. Ya bikin blog, terus nulis. Kalo nggak mau repot (seperti aku), bikin blog nya di WordPress atau Blogspot aja. Kalau aku sendiri pake WordPress, nggak tau kenapa kalau dibandingin dengan blogspot, si WordPress terasa lebih sophisticated aja. Dan user experience-nya lebih enak.
Gimana cara balancing antara taking endorsement and staying true to self-aesthetic & preference?
Jujur, sebenarnya aku masih jarang banget sih dapat endorsement. Tapi kalaupun ada, pasti nggak semuanya diambil kan. Kalau produknya nggak sesuai dengan aku sendiri, ya ditolak aja. Karena menurut aku, kepercayaan readers itu mahal. Jadi sayang banget kalo kita kehilangan kepercayaan readers hanya karena maruk ngambil semua kesempatan endorsement.
Apa aja etika yang Sharon pegang dalam blogging?
Salah satu etika yang selalu aku pegang, jangan menjelek2an orang lain. Misal nih, aku pergi makan di restoran A, terus aku nggak suka banget. Yaudah daripada menjelek2an di social media atau di blog, mending nggak usah nulis sama sekali. Karena selera itu kan subjektif yah. Yang menurut kita jelek, bukan berarti jelek juga menurut orang lain. Jadi daripada kita ngomong jelek di social media, orang lain yang belum coba akan keburu berpikiran negatif terhadap tempat itu. Padahal mungkin aja dia bakal suka kan 🙂
Etika lain tentang endorsement, ada yang nanya, perlu nggak sih dikasih tau ke pembaca kalau itu tuh endorsement? Hmm, menurut aku sama aja sih ngasih tau atau nggak. Karena walaupun endorsement, tapi yang aku tulis itu apa adanya. Nggak sugar coating lah istilahnya. Kadang ya pernah juga dapat endorsement yang nggak sesuai ekspektasi. Tapi nggak enak dengan pemilik bisnisnya kan, nggak etis kalo ngejelek-jelekin. Jadi sebisa mungkin aku sebutin aja apa kelebihannya. Intinya, fokus ke hal positif dibanding hal negatif.
Punya jadwal untuk tulis blog?
Misal : Kapan selesai draft, kapan posting. Tema nya apa?
Ngak! Hehehe. Karena aku masih mood-mood-an kalau nulis. Ide pun datangnya suka tiba-tiba. Kalo lagi lancar ide, nulis nya cepet. Kalo nggak, mampet disitu aja. Tapi ada juga tulisan-tulisan yang emang berkolaborasi dengan pihak lain, yang jadwalnya sudah ditentukan. Tapi kalau jadwal pribadi sih, nggak ada. Btw, actually this leads to another question.
How to get good mood for writing?
Ini nih hal tersusah dalam menulis. Nunggu good mood nya itu loh. Mood aku untuk nulis itu ada kalau ingatan tentang hal yang ingin ku tulis masih segar. Misal, baru pulang dari kota A, pasti dong ingatan tentang kota A masih jelas banget. Nah, saat itulah aku berusaha nulis supaya mood nya masih ada. Kalau udah kelamaan, biasanya suka males.
Kadang, kalau lagi nggak mood tapi harus nulis karena deadline, aku bakal bengong-bengong dulu denger lagu, baca buku, baca-baca blog orang. Baca blog orang itu ngebantu banget! Kadang aku suka dapet ide harus apa selanjutnya setelah baca2 blog orang 😉
Untuk Food Blogger, gimana caranya supaya orang mau baca? Apakah fotonya harus bikin nafsu makan atau ada poin penting lainnya?
Hmm, sepertinya kamu bertanya ke orang yang salah, karena aku sendiri mood-mood-an nulis tentang makanan hehehe. Tapi kalo menurut aku sih, gaya blogging / gaya foto seperti apapun, pasti ada pangsa pasarnya masing-masing. Ya seperti kopi 5ribu, kopi 20ribu, dan kopi 50ribu tetep ada peminat nya masing-masing kan? Sama juga dengan blogging. Pilih aja gaya nulis apa yang kamu suka, gaya foto apa yang kamu suka? Karena kalo kamu ngikutin gaya yang kamu suka, kamu akan lebih betah dan konsisten dalam menulis.
Terus, jangan malu untuk sharing hasil tulisan kamu ke social media, ke keluarga dan teman-teman. Itu yang sering aku lakukan dulu waktu awal-awal memulai menulis 🙂
Ada tips ga untuk blogger pemula?
*ini pertanyaan yang aku karang-karang sendiri hahaha*
First of all, aku nggak nge-claim diri sebagai expert. Tapi ada punya beberapa tips yang menurut aku penting dan bisa bikin semangat untuk menulis.
Sebenarnya prinsip aku dari dulu, just create and create and create. Write and write and write. Build trust, create contents that people love, engage with your followers. And as cliche as it might sound, duit bakal datang di saat kamu siap.
Kalo dari pengalaman aku sendiri, dari mulai blogging di blog ini tahun 2012 sampai sekarang, aku baru mulai bisa sustain itu ya baru-baru ini, setelah aku mulai fokus dan konsisten dalam menulis. Fokus menulis apa yang kamu suka, sharing apa yang menurut kamu layang untuk dibagikan. Dan kalau kamu trust worthy dan pembacamu punya respons positif terhadap karya kamu, eventually akan ada company yang contact kamu untuk review / cobain product nya. That’s the point where you can start earn money.
But remember, jangan karena kamu dibayar, kamu nulis review yang bohong. It’s a big no. Karena kepercayaan readers itu mahal. Always be true to yourself. Dan yang terpenting, harus sabar dan konsisten. In my case, udah 5 tahun blogging, tapi baru akhir-akhir ini aku bisa konsisten dan bener-bener tau gaya nulis yang aku suka.
* * *
I hope this article helps!!!
Yang masih bingung passionnya apa, semoga cepet ketemu yah hobby nya! Coba lakukan banyak hal sampe kamu ketemu satu yang nggak pingin kamu lepas.
Yang pingin jadi blogger juga, mulai deh bikin blog dan tulis APAPUN. Jangan malu! Karena kalau tahun 2009 dulu aku nggak nulis tentang kejadian aneh di SMA, mungkin aku nggak akan pernah start blogging. (Walaupun kalau dibaca sekarang, emang bikin malu sih hihi). Because sometimes, a little bit of courage is all you need.
Love,
Sharon Loh
It’s wonderful that you’ve managed to make a career out of blogging! Sometimes it is really the first step that matters. Hope you’ll have more success in your future endeavours. Onwards and forwards! 🙂
Thanks, Luna! 😊 Yup, wouldn’t make it here if it wasn’t because of the first step. And the little step forward everyday. Same goes to you!! 😆
salam kenal mbak, sungkem dulu
keren mbak, aku beberapa kali jadi silent readernya tulisan mbak, asyik2
aku sepakat sama content is the key.
karena ngeblog itu seni sih menurutku
Salam kenal Ikrom 😊 Wah makasih. Iya bener, nulis itu seni banget ya. Jadi ga ada yang bener, ga ada yang salah. Tergantung gimana kita mengekspresikan apa yg kita pikir / rasakan ke tulisan itu sendiri 😄
Terima kasih banyak tulisannya mbak. Panjang…dan ajaib saya baca semua. Biasanya baca skip2 aja
😁
Motivasi nih. Moga saya bisa ikut fokus juga. Blog masih baru bangun, tema juga gado2. Semua masuk
😂
Terima kasih banyak juga udah dibaca, walaupun panjanggg 😍
Hihihi. Kebetulan karena sukanya nulis travel and food, jd fokus kesana. Tp skrg malah jd campur2 tulisan curcol yang semacam ini 😝😝
Terima kasih banyak tulisannya mbak. Panjang…dan ajaib saya baca semua. Biasanya baca skip2 aja
😁
Motivasi nih. Moga saya bisa ikut fokus juga. Blog masih baru bangun, tema juga gado2. Semua masuk
😂
waaah ternyata dirimu mulai lebih duluuu, sukses terus buat ke depannya semangaaattt!!!
Wahahahaha duluan tapi on off nya parah siiiiis 😂 Makasiiih yaaaa!!!!
Ketemu sharon pas di Udayana, finalis cewe sendiri, itupun gw semster awal, dia udah mau wisuda aja kwkwk… kesan perama yang gw liat orangnya ceria si, gw suka nulis sebenernya, tp gw kadang ga pede, masa cowo sukanya nulis blog kaya ga “macho” amat kwkwk menurut mbak sharon gmn?haha.. #mintapendapat
Haiii Dalpin! Haha iya bener waktu itu aku udah mau lulus, semester 7 kalo ga salah.
Hmm, tapi apa hubungannya nulis sama macho ya? 😅😅😅
Wahh jadi terinspirasi
lanjutkan mbak!
Makasih mbak Endah!! 😀
Halo Sharon, salam kenal. Kurang lebih perjalanan ngeblog kita hampir sama nih. Dari mulai, kuliah, kerja, sampai menikah.
Dan sekarang aku juga memutuskan untuk jadi full time blogger agar bisa kejar passion sekaligus lebih dekat dengan keluarga.
Good luck for your journey yaaa 🙂
Halo Lia, salam kenal 🙂
Wah iya sama dong perjalanan blog kita hihihi. Seru yaaah ngeblog.
Benar! Aku juga pingin sih berusaha sustain dari blog supaya nanti kalo punya anak, tetep bisa kerja di rumah, atau setidaknya ga perlu ngantor supaya dekat keluarga hehe.
You too Lia! Semoga sama2 makin lancar nulisnya dan maju blog nya yaa. Good luck for both of us! ❤
Yeiiiy thanks for the wishes. Good luck for us 😊
Wuih, what a long journey n writing, hahaha! Tapi aku baca baik2 sampe bawah, because it really is engaging 🙂 Salam kenal, ya Sharon, aku juga penduduk Bandung, and I’m still finding the true me in blogging. Hopefully what I write comes in handy, bermanfaat buat yang baca ^^
It was a loooong rocky road! Hahaha. Bahkan sekarang juga belum stabil hihi masih mood-mood-an tp udh jauh lebih rajin nulis 😀
Wah thank you udah dibaca sampe habis!
Salam kenal juga. Semangat yah nulisnya!! 😀
Hello, Sharon. Salam kenal 😊
So inspiring. Suka banget dengan gaya menulisnya yang ngalir dan gak kaku. Orang yang berkunjung jadi betah berlama2. ^^
Haloo salam kenal!
Wah seneng sekali baca komen positif seperti ini. Bikin semangat pingin nulis lagi dan lagi 😀 😀 Makasih ya udah mampir ke blog aku ^^
baru pertama kali mamir diblog mba sharon, dann aku sukaaa 😀
aku lumayan suka travelling juga kulineran tapi aku ngga pernah post di blog, cuma beberapa aja sih yang aku post, tapi setelah baca post mba sharon aku pengen nulis nulis ttg kuliner juga travlling lagi.haha
btw, berapa lama sih waktu yang dibutuhkan mba sharon setelah travelling atau kulineran untuk bikin tulisannya diblog?
Halooo mba Rusydina! Salam kenal yaaa 🙂
Makasih udah mampir ke blog aku >,<
Hihi seru loh nulis tentang kuliner & travelling, soalnya jadi ngebayangin lagi asik asiknya makan dan jalan2 😛
Biasanya aku kalo nulis itu 1 artikel itu 3 hari. Tp tergantung mood juga sih kadang kalo lagi buntu kan ga bs dipaksain ya jadi lebih lama.
Semangat Sharon! aku salah satu pembaca setia sharontravelogue lho.. awalnya aku baca dari cerita pas kamu magang di Bali terus sampe sekarang deh.
Aku juga terinspirasi buat nulis pengalaman jalan-jalan di blog yang kontennya fokus tentang perjalanan. Sama juga kayak kamu, aku mulai nulis sejak SMA tapi isi blognya nano-nao dan kontennya kalo dibaca sekarang bikin ketawa sendiri. haha.
Keep writing Sharon!
Kak Karin!!! Makasihhh ya uuu ❤
Hihi iya blog jaman SMA bikin ngakak ya kak! Banyak alaynya. haha.
You too, keep writing! ❤
Lucu deh ntar berapa tahun lagi cerita di blog kak Karin Emil nya udah gede 😛
Sharoooon! *sok akrab* aku suka sekali tulisannya. Mengalir apa adanya. Jd berasa ngobrol. Dari tulisan ini keliatan banget kamu anaknya ceria ahahahaha. Makasih udah ditulis, sangat mengispirasi apalagi pake pertanyaan yg kamu karang-karang sendiri ahahaha lucu banget sih. Keep blogging yaa, aku mampir tiap hari 💚
Justiiiiiin! *ikut2an sok kenal ah* hihihi.
Wah makasihhh! Haha, kadang cerita, kadang moody, kadang menghilang ngumpet di kamar :p
Yayyy! Seneng kalo dpt positive feedback kyk gini. Jangan bosen2 ya di blog aku :*
Tentang harus atau enggak memberitahu itu tulisan endorsment atau bukan, saya sepakat. Bagi saya kalau tulisannya enak dibaca dan berdasarkan pengalaman pribadi, meskipun tulisan iklan tetap saya suka 🙂
Halo kak Myra! Iya bener 😀 Karena walau endorsement kan tetep tulisan subjektif menurut kita ya hehe.
Pengen nyoba jugaaaa!!
Thanks buat inspirasinya ce. Smoga ak bisa cepet mulai yaa😊
Wait for the next~❤
Just go for it!!! ❤
Jangan kebanyakan mikir ntar ga mulai2 :p
Jadi Travel Blogger itu seru ya mba. eh walaupun mba nya food blogger tapi tetap langsing ya apa tu resepnya
Hahaha aduh mba Eka soalnya foto dari jauh jadi ga keliatan lemak perutnya 😛
Tapi ya walaun food blogging, kan makannya tetep porsi normal ga sampe gila2an hihi.
semangat Sharon! emang on-off dan moody itu gak bisa dihindari ya, aku juga skr lagi jarang bgt nulis krn ketimpa kerjaan kantor banyak banget dan sering gak dapet mood nulisnya huhuhu
Dita!! Iyaaah moody nya parah nih. Iya lho apalagi kalo kamu sambil kerjain kerjaan kantor gitu, susah banget bagi waktunya. Pulang kerja pasti udah capek kan huhuhu. Semangat yahhhh!
Cece sudah lima tahuuun ngeblog ! Saluut dan tetap konsisten!!
Cece kalau ditawarin jadi presenter jalan jalan gimana ce ?? Secara akuu udah nonton beberapa vlog cece Sharon loh ! *ini penting.
Kamu jangan sampe ngehapus blog ini ya ce. Aku menunggu – nunggu tulisanmu jugaaaaa ! Well sukses selalu yaaah untuk kalian berdua. Semoga honeymoon berjilid jilidnya suatu saat nanti bisa jadi film *eaaaa
Wakakakakakaaka hoiii kenapa kau pake nama Raisa terus si gelo.
Maacih udah bacaaaa!
Aduh adek liat sendiri kan vlog cece itu kayak apa, geje bok!
Aku akan tulis ttg honeymoon jilid tiga soon!!! wihihihihihi
Awwwwww artikel ini sungguh menceritakan struggle session semua blogger ya Sis. Terus aku gemas gemas sendiri melihat fotomu di Beijing…. Imutttt sekaleeee xD
Hahahahaha biar keliatan ya struggle nya gimana, bukan foto jalan2nya doang 😛
Uuuuu itu masih culun abis! Behelan, poni nya begitu, gak ada alis lagi hahahahahahha XD
Sharon, really love postingan ini :’) Yes, perjalanan untuk jadi profesional blogger itu panjang dan sebenarnya nggak kalah sedikit dramanya ketimbang profesi lain. I hope one day aku bisa resign dan jadi full time blogger. Untuk sementara belum bisa karena alasan finansial yang belum siap hehe. Nice to share. Follow kamu ah karena aku suka semua yang kamu share 😉
Huaaaa :’) Iya Erna bener! Sama seperti profesi lainnya. Hihi take your time, don’t rush it! 💖 Semoga diberi jalan di saat yang tepat yaaaa. 😘
Hi ka Sharon! Salam kenal :D. Sedikit curhat jadi sebenernya aku adik tingkat kaka jaman di kampus tapi kayanya ga sempet berkenalan yah dan tau dari temen dan kaka2 yang lain tentang ka Sharon yang jadi food & travel blogger. haha. Dan pas baca seneng banget gatau kenapa bahasanya enak banget. Kayanya sepanjang apapun tulisannya tuh tetep bikin ga bosen bacanya, keren bangeeeett!! Dan kemaren aku baca posting kaka yang ngasih tip buat edit foto, terus aku cobain dan aku suka hahaa. Thanks yah ka share tipsnya, ditunggu banget untuk postingan2 selanjutnya yah kaa. Semoga akan terus konsisten ke depannya karena kayanya aku bakal nungguin postingan kaka terus hahahaa 😀
Halo Fitri.
Waah! Kamu angkatan berapa? Hihi.
Hahaha jadi maluuu. Iya dulu aku mulai blogging pas jaman2 kuliah gitu, tapi isinya juga masih acak adul :p
Dulu aku coba nulis pake Inggris, terus lama2 jadi males nulis karena ribet mikirnya hahahhahaha, akhirnya pindah deh ke Indonesia.
Ternyata malah banyak yang sukaaaa :’) Senangnya.
Hehe, semoga tips edit foto nya berguna ya!
Amiiin, makasih supportnya Fitri!
Pengen juga jadi travel blogger
Blog udah ada, tinggal fokusin aja nulis ke travel 😉 hihi
Iya juga sih..
Tapi kan pake dana 😅
Ngebuka mata aku banget kak sharon. Selamat! Sudah melewati tahapan-tahapan di atas 🤗🤗🤗
Perjalanan yang panjang yahhhh, semoga perjalannya masih panjang lagi di dunia blogging! Hihi aminn *doain diri sendiri*
Makasih yaaa Fathia udah baca cerita aku ❤
Wah seru banget pengalamannya! Jadi pembelajaran buat aku yang juga baru mau memulai berkarir di dunia blog.
Semoga sukses terus ya!
Aaah makasih Maria! ❤ Senengnya kalo bs nyemangatin sesama blogger 😉
Keren mbak, blognya skrg aku baru nginjak 18 tahun. Setelah lulus SMA aku sangat tertarik dengan dunia Blogging. Skrg blogku masih dalam tahap branding, do’akan sukses mbak,, tulisannya sangat menginspirasi…
Mulai ngeblog sejak 2009, ya ampun udah lama banget yaa mbak. Mbak keren dah saluut :))
Blog jaman SMA tuh yang isinya acak adul hihihi. Uh makasihhh 😀
Tularan semangat yang menyenangkan. Makasih banyak dan salam kenal, Mba Sharon.
Salam kenal kak Sharon , hhu saya juga kadang kalo nulis masih mood moodan, kadang juga udah nulis draft tapi ragu ngepost. Makasi tipsnya, semoga suatu saat bisa kayak kka
Halo Eka Yani, salam kenal yaaa!
Sama kok, sampe sekarang pun aku nulis masih mood-mood-an. Emang susah ya ngatur mood hehehe.
Pinginnya sih, 2018 ini lebih rajin lagi nulisnya.
Semangat ya!
Amin, terima kasih kak 🙂
so inspiring, thank you udah sharing 🙂 hahaha ini asli mood booster banget..
Thank youuuu for reading, Dessy! :* :* Semangat untuk kita berdua! Hihi
Hallo mbak, saya baru pertama kali mengunjungi blog anda ini, tapi udah langsung tertarik dengan konten anda yang ini. Sangat memotivasi.
Saat ini, saya juga lagi merintis membuat blog sendiri tentang kuliner. Tapi bukan yang mereview makanan trus memotret makanan gitu. Lebih ke bercerita seluk-beluk tentang makanan, bisa dari sejarah suatu makanan, dan segala hal yang berkaitan dengan makanan.
Menurut mbak Sharon, menarik gak ide saya itu? Terkadang saya gak pede karena mungkin gak terlalu menarik.
Thank you atas balasannya.
Halooo Svendra,
Wah makasih banyak udah mampir di blog aku! Seneng deh kalo tulisannya bisa memotivasi.
Kalau untuk topik, menurut aku topik apapun pasti ada pangsa pasar nya kok 😀 Asal konsisten dan dilakukan dengan cinta saja ❤ hihi.
Semangat yaaaa!
Keren banget kak, pengen banget jadi travel blogger yang expert kayak kakak, catperku atau whateverbackpacker.. mungkin proses yang menilai seberapa suksesnya kita menjadi travel blogger…
btw itu ada photo yang broken link.. , salam travel dari newbie, hehe…
Hai haiii! Waduh aku dibandingin dg para expert catperku dan whateverbackpacker, kyaaa.
Wah makasih ntar aku cek fotonya!
Salam kenaaaal, btw namamu siapa? hehehe
Cool, halaman pertama Google dengan keyword pengalaman blogger, konten berkualitas.
I’m just starting, thank you for sharing.
Inspiring !
Aku kalau nulis ya nulis aja terus meski ketumpuk di draft tp at least tahu mana yg perlu di post dan engga jadi biar ngga makin random isinya dan sesuai minat pembaca hihihi
Asli tulisannya nyemangatin banget untuk yg tadinya bukan apa-apa smoga cepat jadi luar biasa haha salam kenal kakak 🙂
Hihihi iya nih draft aku juga byk yg masih ragu di post nggak yaaaa >,<
Waah makasih byk kakkk, seneng deh kl tulisannya berguna utk orang lain.
Salam kenal yahh!
Salam kenal
Wah lengkap banget Sharon, udah ngrasain jatuh bangunnya jd blogger, sukses ya buat kedepannya.
Aku juga suka banget ngeblog, tapi kalo lagi badmood ya bubar semuanya hahaha.
Wah seru.. sebuah perjalanan itu ngga sia2 ya. Sama kaya aku, suka malu share di medsos. Semoga bisa lebih aktif. Di foto keliatan transformasinya ni, yang 2017 udah gemukan ya hehe
Wah seneng banget bisa belajar banyak dari blog kak sharon ini..
Semoga suatu saat nanti bisa bersua ya!
Salam kenal!
Keren ceritanya jdi pengen kyk mbanya
Wahh udah lama juga ya ngeblog nya. Dulu aku gak kepikiran buat jadi blogger sih karena gaptek banget orangnya. Pas diajarin temen, kok menarik banget ya. Cuman gak bisa nulis, tapi siring waktu berjalan, skrg udah bisa nulis dikit2 mah. Dan rasanya pengen banget bisa punya blog sebesar sharontravelogue.com
waah menginspirasi
whoaaa! Ada sesuatu yang meledak dalam diri saya setelah baca tulisan ini mbak.
Saya jadi termotivasi buat lebih fokus lagi menggarap blog yang saya besarkan baru-baru ini.
Terima kasih Mbak Sharon, salam kenal. Aku Mirza pembaca baru 🙂
Senang sekali membaca pengalam Mbak Sharon selama menjadi blogger. Akhirnya aku mendapatkan hal yang baru banget yaitu Trust Pembaca adalah hal yang sangat penting. Sekali lagi terima kasih Mbak Sharon. 🙂