Kemarin temenku @mirzarfina nge-LINE :
Sharon, waktu itu aku mikir-mikir kok kamu keren ya ikut Merapi Lava Tour.
Aku pun tersipu malu dibilang keren. Ah, Mija bisa aja! HO HO HO.
Tapi terus ada chat kelanjutannya :
Terus, weekend kemarin aku ketemu ibuku. Katanya dia baru pulang dari Jogja, main sama ibu-ibu lainnya. Terus dia ikut Merapi Lava Tour juga. Ya ampun, ibuku g4wL abis.
Yawla, aku disamain dengan tante-tante! Haha.
Yah, gara-gara Mija, aku jadi ingin sharing tentang Merapi Lava Tour. Supaya semua orang bisa se-g4wL ibunya Mija dan tante-tante temannya ibu Mija.
Selain itu, juga karena aku kemarin nanya di IG Story ku (follow my Instagram @sharonlohh if you haven’t already), artikel apa yang harus aku tulis duluan? Merapi Lava Tour atau Omah Kecebong?
(Tapi visi utamanya tetep, agar semua orang bisa se-g4wL ibunya Mija dan tante-tante temannya ibu Mija)
⁘ ⁘ ⁘
Kalau kalian tau, 17-21 November 2017 kemarin itu aku beruntung bisa ikut #PesonaIndonesia Trip ke Yogyakarta. (Kalau nggak tau, sekarang kalian udah tau).
Selama 4 hari 3 malam, kami diajak jalan-jalan keliling Yogyakarta ke berbagai destinasi wisata yang masih “kurang terkenal”. Misalnya nih, kalau Candi Borobudur dan Candi Prambanan kan udah banyak banget yang tau, jadi saat trip kemarin kami diajak melihat Candi Plaosan, Candi Ijo, dan Keraton Ratu Boko.
Nah, salah satu highlight of the trip menurutku, adalah Merapi Lava Tour ini. (Ada satu lagi sih yang aku suka, Omah Kecebong, tapi akan aku share di artikel terpisah nanti ya).
Merapi Lava Tour
Dari hotel GAIA Cosmo di Yogyakarta, kami berangkat menuju ke Jalan Kaliurang KM 20 sekian, dan berhenti di salah satu tempat yang menyediakan jasa Merapi Lava Tour. Disana, ada banyak mobil Jeep terparkir dengan rapi. Ada yang berwarna hijau lumut, biru donker, merah.
Ternyata, mobil untuk kami sudah disiapkan. Satu Jeep berwarna hijau lumut dan satu Jeep berwarna Merah. I went for the red one!
Kami semua buru-buru menuju ke toilet sebelum perjalanan ke kaki Gunung Merapi dimulai.
Rute yang ditawarkan untuk Merapi Lava Tour ini ada 3 : short, medium, dan long. Dengan harga mulai dari Rp 350.000 / Jeep.
Satu mobil Jeep bisa diisi maksimal 5 orang, termasuk driver. 1 orang di depan, tiga orang di belakang. Karena treknya kasar dan kita akan tergoncang-goncang selama perjalanan, tidak disarankan untuk mengajak lebih banyak orang dalam satu mobil. Apalagi pangku-memangku.
Kami yang mengambil rute short, berhenti di tiga tempat : Museum Sisa Hartaku, Batu Alien, dan Bunker. Perjalanan memakan waktu kurang lebih 2 jam.
Museum Sisa Hartaku
Perberhentian pertama, Museum Sisa Hartaku. Konon ini dulu adalah salah satu rumah warga disana. Dulu saat Gunung Merapi meletus pada tahun 2006, semua warga di kaki Gunung Merapi mengungsi, meninggalkan rumahnya. Rumah-rumah mereka terkena efek awan panas yang berhasil melelehkan sebagian besar barang di rumah mereka, termasuk atap dan sebagian dinding. Kebayang ga panasnya seperti apa?
Batu Alien
Dari Museum Sisa Hartaku, kami melanjutkan perjalanan ke Batu Alien. Sebenarnya aneh sih, kenapa Batu Alien ini dijadikan salah satu highlight dari Merapi Lava Tour. Karena agak maksa menurutku.
Jadi, ada batu. Ukurannya besar, bentuknya bulat. Kalau dilihat dari sisi tertentu, terlihat seperti muka – yang mereka sebut seperti muka alien. Ya gitu deh, you got the point 😂
* Baru sadar, aku bahkan nggak foto si Batu Alien-nya *
Kalau kalian ikut Merapi Lava Tour, dan diajak kesini, run straight to the back side of the area!
Disana kalian bisa melihat pemandangan Gunung Merapi yang cantik banget. Saat kami kesana, cuaca sedang agak berkabut dan berawan karena hujan di pagi harinya. Tapi, Gunung Merapi tetap terlihat cantik dengan awan-awan yang menutupinya.
Di tempat ini, aku melihat ada penambangan pasir abu, sisa dari efek letusan Gunung Merapi. Tiba-tiba, aku teringat kata-kata Adrian, salah satu teman saat trip ke Yogyakarta yang lampau.
Kadang, orang pasti berpikir kalau bencana alam itu ya, bencana. Padahal, bayangin aja, dari bencana alam itu (misalnya gunung meletus), tanah menjadi subur. Berapa banyak keluarga yang bisa hidup dari tanah yang subur itu? Belum lagi misalnya di Gunung Merapi, karena ada abu, beberapa keluarga disana sekarang hidup dengan menambang pasir abu. Bercana itu nggak sepenuhnya bencana. Bisa menjadi berkah.
Suhu Adrian! 🙇♀️ 🙇
Bunker
Destinasi selanjutnya adalah bunker. Sebelum menuju ke bunker, kami mampir dulu ke suatu spot di dekat sana yang sepi. Pemandangannya… beuh!
Lanjut ke bunker!
Bunker ini dulunya dibangun sebagai tempat berlindung bagi warga sekitar, jika bencana datang. Tapi sayangnya, tahun 2006 yang lalu, ada dua orang yang terjebak di dalam bunker. Tidak bisa keluar karena awan terlalu panas – dan bunker ini ternyata tidak cukup handal sebagai tempat berlindung. Dua orang itu akhirnya meninggal di dalam bunker 😥
Dari bunker, kami berjalan sedikit ke bagian belakang dan disana, ada pemandangan gunung merapi yang cantik!
Eh, ada warung! 😆
Setelah selesai foto-foto di sekitar bunker, kami siap pulang. Tapi, kok warung-warung di sebelah bunker ini kayak manggil-manggil ya. Mana ada durian lagi disana. UH LA LA~
Setelah berpikir keras, masing-masing dari kami memesan 1 porsi Indomie Goreng dan satu gelas Wedang Gedang.
Jangan lupa cobain minuman khas sana deh, Wedang Gedang 😋
Catatan rangkuman (buat yang males baca – but you missed the story though!) :
- Ada 3 rute : short, medium, long
- Harga Merapi Lava Tour mulai dari Rp 350.000 / Jeep
- Satu mobil Jeep muat sampai 5 orang (termasuk driver)
- Selain tour biasa seperti yang kami ikuti, ada juga Sunrise Lava Tour yang dimulai pukul 4 pagi.
- Untuk harga, silahkan dicek di berbagai tempat. Kalau kalian browsing, ada banyak sekali tempat yang menawarkan Merapi Lava Tour. Dan rata-rata mereka mematok harga yang sama.
- Harga yang aku cantumkan di artikel ini adalah harga dari tourmerapi.com per November 2017
⁘ ⁘ ⁘
Semoga membantu, and have a safe travel!
P.S:
Special thanks to @pesonaid_travel for taking us here 😍
Special thanks juga untuk @patrishiela yang udah ngajakin untuk ikut trip ini! 😘
⁘ ⁘ ⁘
Sharon Loh 
Aku ke Merapi belum pernah nyobain Merapi Lava Tour ini. Pengen nyobain tentunya kapan-kapan hoohohoho… Kemarin mampir Ulen Sentalu ndak? xD
Kamu pasti udah sampe ke puncak yaaaaa Sat. Ahh keren 😍😍
Nggak euy! Aku barusan browsing karena baru tau, kok terlihat bagus ya museumnya!! Ntar bareng Fred ah 😆
Aku pengen ke sini nih. Cuma pas ke Yogya kemarin sama suami doang. Gak seru. Next rame2 sama temen deh 😊
Hahaha iya, Lia. Kalo cuma berdua di satu jeep, pas medannya hancur, bisa duduk sampe keloncat2 deh saking ringannya muatan di Jeep 😂
Ih seru amaaaat! Aku mao diajak jalan-jalan jugak! *siapa elu* wkwkwk
Aku mau follow ig selebgram ini ah 😛 eh iya semoga tante-tante diluaran sana bisa gawul ya setelah baca postingan ini.
Hahaha teteup ya, tante-tante jadi tolak ukur.
Ayok ayooook ikutan Merapi Lava Tour!
Seru banget mbak sharon ulasannya. Indomie indomie seleraku mbaak :))
Indomie selera semua netizen 😛 😛
Akibat postingan ini, aku jadi teringat belum menulis experience Merapi Lava Tour tahun lalu, hehehe..
Emang seru tuh abis dari bunker trus nongkrong di warung. Orderan tiap orang sepertinya sama, indomie sama air jahe 😀
Kya blogku dibaca kak Gio!
Hahaha hayo ada cerita apa lagi yang belom ditulis dari tahun lalu, coba diinget2? 😂😛
Haha iya kak, menu wajib ya itu sepertinya. Emang menggiurkan sih, apalagi kalo udah laper habis dari bunker.
Jadi keinget pas dulu saya lava tour. Paling serem pas drivernya ngebut di jalanan terjal penuh batu. Brooom~
Hahahaha itu agak shock sih pasti ya, kirain mau melambat, eh ternyata malah ngebut!
dua kali ke puncak merapi dan belum pernah naik jeep ikutan lava tour ini. Aku merasa kurang gawl 😦 ingin sekaleeeeee. Bagaimana bisa meyakinkan teman untuk ikutan tour ini yaampun, keren jeepnya *salahfokus
Gilaaak ke puncak udah 2 kali aja! Aku belum pernah naik gunung sama sekali ni, haha!
aku orang jogja malah belum nyobain lava tour, dan erakhir ke sana cuma buat tracking (dan betis rasanya pedes banget). lain kali aku coba ah, kayaknya seru bangets!
Hihihi aku belom pernah justru trekking di Merapi. Pingin deh cobain sekali2. Ada jalur trekkingnya apa gimana itu kak?
Wah Seru sekali pengalamannya kak
Rental Mobil Jogja